Perancangan Promosi Desa Budaya Banjarharjo, Kalibawang, Kulonprogo melalui Desain Komunikasi Visual
Abstract
Desa budaya adalah bentuk konkrit pelestarian aset budaya. Pada konteks ini, desa budaya mengandung pengertian sebagai wahana sekelompok manusia yang melakukan aktivitas budaya yang mengekspresikan sistem kepercayaan (religi), sistem kesenian, sistem mata pencaharian, sistem teknologi, sistem komunikasi, sistem sosial, dan sistem lingkungan, tata ruang, dan arsitektur dengan mengaktualisasikan kekayaan potensi budayanya dan mengkonservasi kekayaan budaya yang dimilikinya. Desa Banjarharjo merupakan salah satu desa yang ditetapkan sebagai desa budaya dari 32 desa budaya sesuai dengan Keputusan Gubernur nomor 325/KPTS/1995 tanggal 24 November 1995. Sayangnya, penetapan status desa budaya Banjarharjo belum diimbangi dengan upaya-upaya pengenalan potensi budaya yang dimiliki sekaligus memasyarakatkan budaya lokal itu sendiri. Pendekatan desain komunikasi visual menjadi strategi penyampaian pesan yang kreatif dan komunikatif untuk mempromosikan desa budaya Banjarharjo. Berdasarkan analisis SWOT tentang kondisi desa budaya Banjarharjo, media below the line dapat menjadi media komunikasi visual dalam menyosialisasikan desa budaya sekaligus mempromosikan potensi desa budaya yang dimiliki. Strategi kreatif penyampaian pesan melalui desain komunikasi visual tentang desa budaya diharapkan membantu pelaku kebudayaan lokal dan pengelola desa budaya menggiatkan promosi wisata budaya di desa Banjarharjo. Artikel ini adalah hasil program kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di desa Banjarharjo, Kalibawang, Kulon ProgoReferences
Basuki, Freddy Adiono. (2000). Komunikasi Grafis: Untuk SMK Bidang Keahlian Seni Rupa dan Kriya. Jakarta: Depdiknas.
Cenadi, Chistine Suharto. (1999). “Elemenelemen dalam Desain Komunikasi Visualâ€. Jurnal Nirmana, Volume 1 Nomor 1, 111.
Desky. (1999). Manajemen Perjalanan Wisata. Jakarta: Adicita Karya Nusa.
Kottler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan Pengendalian. Jakarta: Erlangga.
Kottler, Philip; Armstrong, Garry. (2008). PrinsipPrinsip Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset.
Kusrianto, Adi. (2009). Berkarier di Dunia Desain Grafis. Jakarta: PT Elek Komputindo.
Mubah, A. Safril. (2011). “Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisasiâ€. Jurnal Unair. Volume 24 Nomor 4. 302308.
Pujiriyanto. (2005). Desain Grafis Komputer (Teori Desain Grafis Komputer). Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET.
Rangkuti, Freddy. (1997). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rochayanti, Christina dan Reny Triwardani. (2013). “A Lesson from Yogyakarta: A Model of Cultural Preservation Through Cultural Villageâ€. Proceeding 1st International Graduate Research Conference. Thailand: Chiang Mai University.
Sanyoto, Ebdi Sadjiman. (2006). Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan. Yogyakarta: Dimensi Press.
Surianto, Rustan. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Tinarbuko, Sumbo. (2009). Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit Jalasutra.
Wahab, Salah. (2003). Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Pradnya Paramita.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Â